Tim Massuer, Pahlawan di Balik Layar Kesuksesan Atlet Probolinggo di Porprov Jatim IX 2025

Reporter : Eko Effendi
Malang – Di balik gemerlapnya perolehan medali dan sorotan kamera terhadap para atlet yang berprestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX tahun 2025, terdapat sosok-sosok penting yang tak banyak dikenal publik namun memainkan peran vital: tim massuer kontingen Kabupaten Probolinggo.
Terdiri dari Kusnadi, Moh. Irfandi, dan Nur Aspiye, tim massuer ini menjadi tulang punggung pemulihan dan kebugaran fisik para atlet. Mereka bekerja tanpa lelah di balik layar, memastikan tubuh para atlet tetap dalam kondisi prima sebelum, selama, dan setelah pertandingan berlangsung.
“Banyak orang melihat medali dan kemenangan, tapi sedikit yang tahu proses panjang di belakangnya. Salah satu kunci penting adalah bagaimana atlet bisa tetap bugar dan pulih dengan cepat. Di situlah peran tim massuer sangat menentukan,” ujar Ketua KONI Kabupaten Probolinggo, Zainul Hasan.
Tim massuer ini bukan sekadar memberikan pijatan relaksasi biasa. Dengan bekal pengetahuan tentang anatomi tubuh, teknik terapi olahraga, serta pengalaman bertahun-tahun mendampingi atlet dalam berbagai kompetisi, Kusnadi, Moh. Irfandi, dan Nur Aspiye mampu memberikan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan masing-masing atlet, mulai dari mengatasi kelelahan otot, mencegah cedera, hingga mempercepat proses pemulihan.
“Setiap atlet punya kebutuhan yang berbeda. Ada yang mengalami tegang otot setelah latihan intensif, ada juga yang butuh relaksasi agar tidurnya berkualitas menjelang pertandingan,” ungkap Moh. Irfandi saat ditemui di area pemusatan atlet.
Peran mereka makin terasa penting di cabor-cabor berat seperti arung jeram, pencak silat, atletik, dan sepak takraw yang menuntut kondisi fisik optimal. Beberapa atlet bahkan mengaku perawatan rutin dari tim massuer menjadi kunci utama mereka mampu tampil maksimal dan fokus di medan pertandingan.
Nur Aspiye, menambahkan bahwa kedekatan emosional juga menjadi bagian dari terapi. “Kami tidak hanya membantu secara fisik, tapi juga mental. Saat atlet tegang, gugup, atau capek secara psikis, kami coba ajak ngobrol, kasih motivasi, sambil melakukan teknik relaksasi,” tuturnya.
Kusnadi yang juga berperan sebagai koordinator tim massuer menyampaikan bahwa mereka merasa bangga bisa berkontribusi langsung dalam kesuksesan kontingen Kabupaten Probolinggo. “Kami mungkin tidak turun ke lapangan bertanding, tapi kami berdiri di belakang mereka. Setiap medali yang diraih, kami merasa ikut andil di dalamnya,” ujarnya penuh semangat.
Dedikasi tanpa pamrih dari tim massuer ini pun mendapat apresiasi tinggi dari seluruh ofisial dan pelatih. Banyak yang menyebut kehadiran mereka menjadi ‘senjata rahasia’ kontingen dalam menjaga stabilitas performa atlet selama berlangsungnya Porprov.
Dengan masih berlangsungnya sejumlah pertandingan di Porprov Jatim IX 2025, tim massuer Kusnadi, Moh. Irfandi, dan Nur Aspiye tetap siaga. Mereka siap memberikan dukungan penuh, memastikan bahwa para pejuang olahraga dari Kabupaten Probolinggo mampu tampil optimal dan membawa pulang kebanggaan untuk daerah.(eko)