Atlet Kurash Probolinggo, Diyana, Persembahkan Medali Perunggu di Ajang Asia Tenggara

LOMBOK – Senyum haru dan bangga menghiasi wajah atlet muda Kabupaten Probolinggo, Diyanatul Isyobach Zaskia, usai memastikan diri meraih medali perunggu dalam kejuaraan bergengsi The 2nd Kusea Championship dan The 1st Kusea Beach Kurash Championship di Kota Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (29/8/2025).
Bertanding di kelas -48 kilogram senior putri, Diyana harus menghadapi lawan-lawan tangguh dari berbagai negara Asia Tenggara. Setelah melewati beberapa pertandingan ketat, langkah Diyana terhenti di semifinal usai kalah tipis dari atlet asal Filipina. Meski demikian, perjuangan gigihnya tetap mengantarkan atlet muda ini naik podium untuk membawa pulang medali perunggu.
Pertandingan yang dijalani Diyana tidak mudah. Di babak awal, ia harus berhadapan dengan atlet berpengalaman dari Vietnam. Dengan teknik yang matang dan ketenangan luar biasa, Diyana mampu menaklukkan lawan dan melaju ke babak berikutnya. Pada laga penentuan semifinal, meski sempat memberikan perlawanan sengit, ia harus mengakui keunggulan lawannya. Namun, kegigihan dan mental juara yang ditunjukkan membuat banyak penonton memberikan apresiasi.
“Bagi kami, ini lebih dari sekadar medali. Ini adalah bukti bahwa anak-anak Probolinggo mampu tampil di panggung internasional dan bersaing dengan negara lain,” ujar S. Supriyadi, Ketua Pengkab Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Probolinggo.
Supriyadi menegaskan bahwa prestasi Diyana lahir dari proses panjang latihan yang disiplin, dukungan pelatih, serta tekad yang kuat. “Perunggu ini adalah awal. Masih banyak ruang untuk berkembang, dan saya yakin ke depan hasilnya bisa lebih baik lagi. Kita akan terus dampingi dan siapkan pembinaan yang lebih intensif,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo, Zainul Hasan, turut memberikan apresiasi tinggi. Menurutnya, capaian Diyana membuktikan bahwa Kabupaten Probolinggo tidak kalah dalam melahirkan atlet berprestasi. “Di level Asia Tenggara, Diyana sudah mampu menunjukkan kualitasnya. Ini pertanda baik bagi masa depan olahraga kurash di daerah kita,” katanya.
Zainul menambahkan, KONI berkomitmen memberikan perhatian khusus bagi atlet muda yang berprestasi. Baik dalam bentuk pendampingan pelatihan, dukungan fasilitas, maupun program pembinaan berkelanjutan. “Kami ingin Diyana dan atlet-atlet lain bisa fokus berlatih, tanpa terkendala fasilitas atau dukungan. Kami optimis, jika konsistensi ini dijaga, ia bisa meraih prestasi lebih tinggi, baik emas di kejuaraan internasional maupun sukses di Porprov 2027 mendatang,” tambahnya.
Prestasi Diyana mendapat sambutan positif dari masyarakat olahraga Probolinggo. Banyak yang menyebut capaian ini sebagai kebanggaan yang layak diapresiasi. Terlebih, cabang olahraga kurash masih relatif baru dikenal, namun sudah mampu memberikan kontribusi nyata di ajang internasional.
“Ini sejarah bagi kita. Diyana bukan hanya mengharumkan nama Probolinggo, tetapi juga membawa Indonesia berdiri di podium. Semoga jadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lain untuk berani bermimpi,” ungkap salah satu pengurus cabor di Probolinggo.
Meski baru meraih medali perunggu, banyak pihak menilai capaian Diyana sebagai awal dari prestasi yang lebih besar. Dukungan masyarakat, pembinaan dari KONI, serta peran aktif Ferkushi di tingkat daerah diyakini akan semakin memperkuat langkahnya di masa depan.
“Medali ini menjadi motivasi, bukan hanya untuk Diyana, tetapi juga untuk semua atlet muda di Probolinggo. Dengan semangat, kerja keras, dan doa, tidak ada yang mustahil untuk meraih prestasi lebih tinggi,” pungkas Supriyadi.
Dengan pencapaian ini, Kabupaten Probolinggo kembali menunjukkan diri sebagai daerah yang memiliki potensi besar di dunia olahraga. Diyana menjadi bukti bahwa kerja keras, dedikasi, dan dukungan yang tepat mampu melahirkan prestasi di panggung internasional..(wan)