Rivalitas Hanya di Lapangan, Ketua KONI Kabupaten dan Kota Probolinggo Kompak Makan Bareng Usai Pertandingan
Malang – Momen menarik terjadi di sela-sela gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025. Di balik ketatnya persaingan antar-kontingen, terutama antara Kabupaten dan Kota Probolinggo, suasana penuh keakraban justru terlihat di luar arena pertandingan.
Adalah Ketua KONI Kabupaten Probolinggo, H. Zainul Hasan, dan Ketua KONI Kota Probolinggo, Zulfikar Imawan, yang menunjukkan bahwa rivalitas sejati hanya terjadi di dalam arena kompetisi. Keduanya terekam tengah makan bersama dalam suasana santai dan penuh kehangatan, usai mendampingi kontingen masing-masing bertanding di Malang Raya.
Kebersamaan itu menjadi simbol kuat bahwa meskipun Kabupaten dan Kota Probolinggo sering kali bersaing ketat di sejumlah cabang olahraga, para pemimpin olahraganya tetap menjunjung tinggi semangat sportivitas dan persaudaraan.
"Kami bersaing di arena, tapi bersaudara di luar. Ini tentang membangun olahraga secara bersama, bukan soal menang sendiri,” ungkap H. Zainul Hasan sambil tersenyum.
Senada, Zulfikar Imawan juga menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antardaerah dalam memajukan dunia olahraga di Probolinggo Raya. “Persaingan sehat itu perlu, tapi yang lebih penting adalah membangun kebersamaan. Karena kemajuan olahraga tidak bisa dicapai sendiri-sendiri,” ujarnya.
Kekompakan kedua ketua KONI ini menuai banyak apresiasi, baik dari kalangan atlet, official, maupun masyarakat yang menyaksikan. Tak sedikit yang menyebut, momen sederhana makan bersama ini justru menjadi gambaran nilai-nilai luhur dari dunia olahraga: saling menghargai, menjaga solidaritas, dan menjunjung sportivitas.
Momen tersebut juga menjadi penegas bahwa kompetisi dalam Porprov bukan semata ajang mencari medali, tetapi juga sarana membangun hubungan antardaerah yang lebih erat, termasuk mempererat tali silaturahmi antarinsan olahraga.
Kebersamaan ini diharapkan menjadi contoh bagi para atlet, bahwa semangat kompetitif harus selalu diiringi dengan sikap saling menghormati dan menjaga persatuan, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Dengan atmosfer positif seperti ini, harapan untuk membangun ekosistem olahraga yang sehat dan berkelanjutan di Probolinggo—baik kota maupun kabupaten—semakin terbuka lebar.(ey)
